Tim Densus 88 dibantu oleh personel Polda Aceh berhasil menangkap BHN dirumahnya sekitar pukul 10.30WIB yang kemudian diterbangkan ke Jakarta untuk menjalanin pemeriksaan.
Berdasarkan keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar setelah pemeriksaan mengatakan Bahrain Agam memberikan uang Rp.7 juta dan juga otak dalam pembuatan bom serta ikut dalam pembelian bahan peledak.
Dan untuk tersangka kedua adalah saiful bahri alias Abu Syifa yang ditangkap pada hari ini,minggu (27/11/2016) sekitar pukul 10.00WIB di Desa Baros,Serang,Banten.Saiful Bahri berperan ikut serta membantu Rio dalam pembuatan laboratorium bahan peledak high explosive untuk amaliyah.Dan juga turut merencanakan pengeboman di Gedung DPR RI,Maber Polri,Kedutaan Myanmar dan stasiun TV One dan Metro TV.
Saat ini kedua tersangka masih dalam pemeriksaan intensif.Kedua tersangka ini berhasil ditangkap berdasarkan pengembangan setelah berhasil menangkap Rio Priatna Wibawa di Desa Girimulya RT 003 RW 005 Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka Pada Rabu 23 November 2016 sekitar pukul 09.00 WIB.
Rio yang kelahiran Majalengka, 27 Desember 1992 itu diketahui belum menikah, belum bekerja dan beralamat di Blok Situsari RT 003 RW 005 Desa/Kelurahan Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.
Kadivhumas mengatakan sejumlah barang bukti yang disita di rumah Rio adalah kristal warna coklat dalam wadah yang diakui Rio sebagai DNT, asam nitrat, asam sulfat, air raksa, pupuk urea dan gelas kimia.Rio diduga bersangkutan dengan jaringan Bahrun Naim.
Sumber: okezone.com