Dalam acara pemberian penghargaan kepada Aiptu Sutisna oleh Kapolda Metro Jaya,Sutisna juga memberikan penjelasan dan menceritakan kejadian sebenarnya yang terjadi padanya sewaktu bertugas di jalan jatinegara barat,Jakarta Timur.
Sutisna mengatakan pada saat itu,dia sedang mengatur arus lalu lintas yang padat yang disebabkan penyempitan jalan karena ada pengalian gorong-gorong.Sutisna dan beberapa rekannya membagi beberapa ruas jalan untuk mengurangin kemacetan yang terjadi disitu.Sekitar jam 09:00WIB sebuah mobil putih berhenti didepannya.Mobil tersebut ini yang dikendarain oleh Dora Natalia.
Setelah mobil berhenti,Dora Natalia membuka kaca jendela mobil yang sebelah kiri dan memaki Sutisna,tetapi tidak di hiraukan oleh Sutisna.Akan tetapi karena tidak dihiraukan,Dora Natalia kembali mengeluarkan kata-kata kasar sehingga membuat sutisna yakin bahwa makian tersebut tertuju kepada dia.
Sutisna berusaha menahan diri dan sabar,serta sutisna juga mengambil handphonenya untuk memfoto plat mobil Dora Natalia.Akan tetapi Dora tidak terima,lalu dia mengejar sutisna untuk merampas handphonenya.Dora juga mengatakan bahwa dia adalah orang Mahkamah Agung.”saya ini orang Mahkamah Agung,handphone kamu saya sita.nanti kamu ambil di Mahkamah Agung”tutur Sutisna seperti yang di ucapkan oleh Dora Natalia.
Sutisna yang tetap bertahan dan tidak mau menyerahkan handphonenya membuat Dora semakin marah.Dora kemudian mengejar serta menarik seragam dan mencakar Sutisna.Mendapat perlakuan seperti itu,Sutisna tidak terima maka dia membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur.
“saya hanya manusia biasa,dan baju ini yang menghidupin saya.dan saya merasa terhina karena seragam saya dibuat seperti itu,makanya dia saya laporkan,” ujar Sutisna saat berbincang dengan wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Dan saat ini Polisi masih menunggu hasil visum keluar untuk menindakin laporan dari Aiptu Sutisna.”Jika hasil sudah keluar maka kedua belah dipihak akan dipanggil,”kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
